Selasa, 18 September 2007

Dari Kawan Kami

Dengan semangat membangun yang sama diantara kita anak Koteka, Telah hadir wadah penyalur informaih terkini dari kawan - kawan Jayawijaya.
silakan kunjungi www.ikb-pmpj-blogspot.com..
Wa.. Wa..

Minggu, 02 September 2007

AGENDA PELAKSANAAN PENERIMAAN MAHASISWA IKB-PMPT KOORWIL YOGYAKARTA

Ada beberapa agenda kegiatan yang dilakukan Oleh Penitia Penerimaan Mahasiswa baru Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara Koorwil Yogyakarta bertempat di CD BETHESDA Lt. 3 (tiga). dengan seluruh peserta yang ikut dalam Kegiatan ini adalah berdasarkan angkatan tahun 2005-2006 dan 2007. Jumlah Mahasiswa Baru berdasarkan angkatan, Tahun 2005 ada 4 orang mahasiswa. tahun 2006 ada 6 orang Mahasiswa dan Tahun 2007 13 orang Mahasiswa.
Adapun Narasumber/ pembicara dalam membawah Materi antara lain dari Perintis, Pembina dan Senioritas. serta dari pihak BINTERBUSIH.
Susunan Agenda Pelaksanaan :


Sabtu, 01.09.07 07:00-07:30 Penerimaan MAKRAB di Aula

07:30 - 08:00 Sarapan Ruang Makan
08:00 - 09:00 Ibadah di Aula oleh Yusak Adii.S.Miss,MA,M.Miss
09:00 - 09:30 Perkenalan oleh Panitia di Aula
09:30 - 10:30 Peng.Organisasi oleh Bpk Yusak Adii.S.Miss,MA,M.Miss
10:30 - 11:30 Peng.Budaya Kamp. kak Efendi Payokwa. di Aula
11:30-12:00 Makan siang oleh Panitia Ruang Makan
12:00-12:30 Pengaturan Man.Keungan .sdri. Tibora Jingga.S.E di Aula
12:30-14:00 Mengenal Budaya papua & jawa Efendi Payokwa.S.SOS
14:00-14:30 Istirahat
14:30-15:30 Peran Hidup Sbg Umat Yosia Gire.S.Pak di Aula
15:30-16:00 Peng.Fungsi Organisasi oleh Bpk Theo Kosay, S.At.
16:00-17:00 Istirahat (Snac) Panitia
17:00- Malam Renungan Sdr Andy Konda Kogoya
Pada malam perenungan sekaligus penutupan, ditup dengan sambutan- sambutan yang disampaikan oleh Perintis, Pembina, Ketua BPH Koorwil Yogyakarta dan Panitia Penerima Mahsiswa Baru. Hasilnya sangat memuaskan ! kiranya Suskses selalu bersama kalian .............hai untuk kalian Mahasiswa Tolikara yang baru, tentukan prioritas anda . semoga lekas BETAH di Pulau Jawa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~andy Cogi~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamis, 30 Agustus 2007

INFO OLEH BPH

Info BPH ....

pada hari minggu tanggal 26/ 08/ 2009, BPH ketemu dengan PEMDA TK II Tolikara, dalam rangka mennyampaikan Laporan hasil MUBES I IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali dikaliurang. PEMDA dalam hal ini Bapak Bupati Ir. Jhon Tabo, menerima baik kedantangan Badan Pengurus Harian di Hotel hijau CLARC jakarta Pusat. ada beberapa point penting yang di sampaikan oleh BPH kepada Bapak Bupati dan langsung memberikan respon yang mengembirakan. Ada beberapa point yang disampaikan diantaranya laporan MUBES I dan mennyerahkan hasil rumusan serta program umum IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali. Serta Point penting tentang beberapa rekomendasi seperti Perayaan natal bersama di Yogyakarta, pelaksanaan Turnamen "Jhon Tabo Cup" dan Bapak Bupati langsung memberian respon bahwa :



  1. Kalau nda ada kesibukan Bapak akan menghadiri Perayaan Natal tersebut.

  2. untuk pelaksanaan Turnamen boleh dapat di pertimbangkan dan coba diutamakan kegiatan penambahan ketrampilan seperti komputer. BPH diberi suatu kepercayaan untuk membawah anggotanya lebih mengenal teknologi. dalam hal ini masalah komputerisasi. karena daerah sangat membutuhkan orang-orang dibidang ini.

  3. Ada suatu ketegasan yang diberikan oleh Bpk bahwa jangan sekali-kali mahasiswa terjun ke politik non praktis. anak-anak saya mahasiswa se-jawa dan bali merupakan harapan kami untuk melanjutkan tongkat estafet, demi pembangunan Kab. Tolikara kedepan. tolong sampaikan hal ini kepada seluruh anggota bahwa jangan sekali-sekali terjerumus kesana, nanti anda sendiri lah yang akan terjerumus.

  4. dll.

ada banyak hal yang disampaikan oleh Bapak Bupati tentang perkembangan pembangunan di daerah Kabupaten Tolikara. namun kami merasa beberapa point ini sangat penting dan kami naikan. wah.......................kinaonak



Selasa, 28 Agustus 2007

Koteka



(Begitu Cerita Tentang KOTEKA Terurai dalam Kolom Waktu Ini...)


Jotted down on 15 April 2007 17:47


ibu nana kok lama ga keliatan? abis cuti panjang bu?



huhuhu dan pertanyaan sejenis itu akan berlanjut dengan sesi tanya jawab dan saya cerita mereka mendengar yang ga ada abis-abisnya. persis kayak treadmill, baliknya ke situ-situ juga.
pertanyaan paling sering sih, eh disana orang masih pakai koteka ga?



oh plis.



jawabannya ga. orang-orang pakai baju ga beda ama kita-kita.
pertanyaan berikutnya adalah daerahnya gimana sih? sepi atau rame? hutan bukan sih? hmm ... emang sih daerahnya masih kayak hutan gitu, lha kalo bangun pagi dan buka tirai jendela yang pertama kali saya liat ya hutan itu deh. berasa tinkerbell. halah. nyambung ga?
kalo soal daerahnya sih meski masih terbilang sepi, tapi daerah yang dibangun pertambangan tembaga dengan by product you knowlah itu, bener-bener modern. dan penuh peraturan. dilarang speeding. masuk sana-sini tunjukkan id card atau jangan coba-coba masuk. tapi sumpah keren abis. beneran, daerah dengan banyak peraturan itu sungguh memikat. rapi. bersih. teratur. berbanding terbalik sekali ga sih ama err.. tau kan? coba hal yang sama dilakukan di negara tercinta ini. (jadi inget, daerah timika kan bagian indonesia ya?)



serem ga sih na?



hmm.. emang sih di beberapa tempat cukup ngeri melihat orang-orang berjalan dengan membawa panah dan senjata lainnya. tapi ga tiap orang diseranglah dan ga tiap saat mereka berperang tanpa alasan. dari obrolan dengan beberapa teman sih perang dengan senjata-senjata itu masih kadang terjadi. ga pengen bayangin ah. katanya ujung panah mereka itu beracun. saya sempat sekali berpapasan dengan mereka, ya biasa aja, saya didalam mobil sih, hehehe .. tapi saya ngga berani motret! padahal pengen.



and i did enjoy my 3 week stay in timika. menyenangkan. and i made a record! three weeks without internet



jadi pengen kesana lagi.






Regars

--------------------

^*kotekason*^

Kamis, 23 Agustus 2007

DARI HATI KE HATI

Tolikara merupakan Negeri yang lebih awal merasakan dan memulai tanda-tanda kehidupan . hal ini di buktikan oleh karena adanya sumber energi yang kita kenal sang surya yang memulai penampakan pertama di ufuk timur. semua kehidupan dimulai dengan proses fotosintesis demi mempertahankan hidupnya. tanpa adanya matahari semua kehidupan punah, tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan dijagad raya ini.
sebagai anak Tolikara dan Orang yang berasal dari ufuk Timur merasakan bahwa ini merupakan suatu anuhgerah Tuhan yang diberikan kepada kami untuk memetik hikmah oleh karenanya. apa yang harus kita ketahui tentang Rahasia yang tersembunyi dibalik itu??? keindahan alam, Sumberdaya alam, dan berbagai kandungan mineral yang kian hari, minggu, bulan dan tahun terus bertambah tanpa ada orang papua khususnya orang tolikara mengetahuinya??? apakah ini yang Tuhan Sediakan bagi orang Papua untuk melihat dan menikmatnya dengan mata saja tanpa ada usaha untuk menjadikan bahan baku dll. apakah kita terus menonton aja dan membiarkan orang lain untuk mengelolahnya, untuk kepentingannya? berikanlah pendapatmu,................. apa yang harus anda lakukan selagi anda masih di bangku pendidikan? apakah anda harus berperang dengan mulut mu aja? atau anda harus masa bodoh dengan keadaan mu? Jika anda orang tolikara ingat lah Motto kita ' nawi arigi " berjuanglah untuk negerimu, kampungmu, karena yang ada disana sedang menunggu dengan seruan bahwa " besok ada perubahan setelah anak ku pulang ".
penulis
terlampau terlena.... [andy konda kogoya].

Rabu, 22 Agustus 2007

PROGRAM UMUM BPH

PROGRAM UMUM
IKB-PMPT SE-JAWA DAN BALI
MASA BAKTI 2007-2009.
I. PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM SEJARAH BERDIRINYA ORGANISASI.

Tapak-tapak sejarah dibelakang kami, adalah kesaksian yang paling nyata dan tonggak kebenaran , tentang usaha dan pengorbanan yang tiada taranya , telah memberikan kesadaran dan tanggung jawab pada kami untuk kami teruskan sebagai pesan suci.

Kami Pelajar dan Mahasiswa menyadari sepenuhnya dan dengan khidmad menangkap getaran pengukuhan keberadaan organisasi “ JAYAWIYAPAN” oleh pendiri Yakni : Ir.Bob Silas Kogoya, S.Th, M.Si. Ir. Jack Panus Jingga M.T. Pdt. Yusak Adi S.Miss,M.Miss. Pdt.Timotius Wakur S.TH, Pdt. Mistien Towolom S.Th. Pdt. Andreas Yikwa S.Th. Ev. Alex T Pagawak S.Th. Pdt. Lipiyus Biniluk S.Th. Mr.Tolias Genongga S.E (Alm ) Wesley Kogoya S.Th ( Alm ). Jimmy Munif Erelak S.T. SISILIA ELOPERE yang mana menggariskan dan mengejawantahkan tekad satu bangsa, satu tanah air, satu rumpun, satu piranti Koteka sebagai lambang kesatuan dan persatuan Pegunungan Tengah Papua.

Pendiri bertekad untuk mengarahkan seluruh upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran pelajar dan mahasiswa Pegunungan Tengah.
Generasi Pegunungan Tengah saat itu berdiri pada Tahun 1985 yaitu dalam bentuk kelompok doa yang disebut “ Mula-Mula ” kemudian dalam proses pengkaderan regerasi sebagai sejarah berdirinya organisasi ini pada Tahun 1988 dimana mahasiswa Papua mengadakan Natal di Yogyakarta dibawah naungan ( IPMIRJA ) pada saat-saat itu dimana teman-teman pantai menganggap orang gunug pada umumnya masih bodoh dan terbelakang, maka disitu memunculkan suatu garis hinaan dan berdampak pada preses pembodohan, hal ini terjadi saat-saat dalam wacana khotbah dan berdoa, disinilah orang gunung ditertawai apalagi menjadi bahan diskusi dalam forum-forum ilmiah bahwa orang gunung itu dicapab berbicara bukan dengan mulut atau otak tetapi dengan kaki kepala.
Selanjudnya pada Tahun 1989 generasi Pegunungan Tengah seperti mana nama-nama yang tertera diatas menyatukan hati dan pikiran untuk mengambil keputusan bersama dalam rangkah membentuk suatu wadah didalamnya terdiri dari wilayah Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Paniai , dan nama organisasi ini disingkat dengan nama “ JAYAWIYAPAN ” pertama kalinya berdiri di Yogyakarta. Kemudian pada tahun 1999-2001 terjadi transisi organisasi yaitu pemisahaan wilayah administratif Yakni, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Puncak Jawa diikuti oleh Kabupaten Mimika hal ini terjadi di kota studi Bandung. Setelah itu nama organisasi “ JAYAWIYAPAN ” berubah Menjadi “ IKB PMPJ ” Se-Jawa dan Bali. berikutnya pada tahun 2007 terjadi transisi organisasi yang kedua kalinya di kota studi Denpasar-Bali yakni permintaan untuk pemisahan wilayah administatif baru yakni Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. maka sejarah ini telah mengantarkan kita pada kedewasan berorganisasi bagi seluruh Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, dan kami diajak untuk memahami dan menghayatinya dengan sungguh-sungguh bahwa Organisasi “ JAYAWIYAPAN” berdiri dengan latar belakang bahasa “ HINAAN” . Selanjudnya Jayawijaya adalah organisasi Induk ( orang tua ) dan segalahnya bagi kita semua, sebab lewat Jayawijaya kita dibangun, dibina, disiapkan serta dikaderkan sebagai generasi Pembangun yang siap pake bagi kelangsungan pembangunan Pegunungan Tengah secara Umum dan khususnya bagi kita yang baru mendirikan organisasi ini.

Mencermati history tersebut diatas, yang menjadi tanggung jawab kami sebagai generasi penerus masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta meneruskan ahli waris cita-cita pendiri organisasi dengan lebih segera mencapai masa depan yang lebih baik. Dan pengabdian kita bertekad tetap satu yaitu “ satu Honai satu piranti KOTEKA “ .

Dan kembali pada keputusan Sidang Pleno IKB-PMPJ pada saat natal bersama di Denpasar-Bali pada tahun 2006 - 2007 yang berisi tentang Pemisahan tiga wilayah administratif Kabupaten baru Yaitu Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Disamping itu dinamika Pelajar dan mahasiswa yang berkembang terlihat dari potensi intelektualitas di wilayah se-Jawa dan Bali sangat siap untuk menentukan arah dan tujuan mereka , terkait dengan segala kemajuan dan spesifikasi daerah serta didorong oleh semangat dan motivasi dalam mengembangkan program umum yang akan dibahas.

Selanjutnya Ketiga Kabupaten baru tersebut mengagendakan Jadwal kegiatan masing-masing Kabupaten untuk membentuk Panitia Musyawarah Besar ( MUBES I ). Hal ini terbukti bahwa khususnya IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali pada tahun ini ( 2007 ) di wisma kaliurang Yogyakarta mengadakan kegiatan MUBES I sebagai gagasan baru untuk melanjutkan dan merupakan upaya berkelanjutan serta berkesinambungan yang bertahap sebagai ikthiar untuk menjawab tantangan akan peradaban keberadaan IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali dan sebagai wadah himpunan Organisasi Kemasyarakatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara serta untuk menjawab tantangan kedepan dalam peran aktif guna memantapkan persatuan dan kesatuan dan mengembangkan kualitas Pelajar Mahasiswa Pegunungan Tolikara khususnya sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan pendiri organisasi dan juga generasi barus disebut sebagai sumber insani pembangunan.

Untuk memaksimalkan Fungsi, Tujuan, dan Usaha-Usaha yang termuat dalam AD/ART IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali , maka perlu dijabarkan lebih lanjut dalam program umum yang ditetapkan dalam MUBES I IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali.

Adapun Program Umum IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali masa bakti 2007-2009 disusun sebagai berikut :

1. Pendahuluan
2. Maksud dan Tujuan
3. Landasan Program
4. Arah dan Strategi
5. Pokok-Pokok Garapan Strategi
6. Pokok-Pokok Program Umum
7. Mekanisme Pelaksanaan Program Umum
8. Penutup

B. INDENTIVIKASI ORGANISASI.

  1. Nama Organisasi :
    Nama organisasi: Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara di singkat IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali.
  2. Wilayah Organisasi :
    IKB-PMPT berkedudukan disalah satu kota studi dalam wilayah, Kabupaten dan Kota di pulau Jawa dan pulau Bali
  3. Status Organisasi :
    Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara ( IKB-PMPT ) adalah organisasi kemasyarakatan yang independent berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
  4. Sifat Organisasi :
    Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara ( IKB PMPT ) adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat kesamaan dan tidak terikat pada suatu aliran Politik
  5. Ruang Gerak Organisasi :
    IKB-PMPT mengorganisir Pelajar dan Mahasiswa asal Pegunungan Tolikara yang sedang belajar di Pulau Jawa dan Bali sebagai alat control social dalam kelangsungan hidup di daerah perantauan
  6. Masa Bakti Organisasi :
    Selama Mahasiswa/I berada di kota studi se-Jawa dan Bali
  7. Masa Bakti BPH :
    Periode kepengurusan selama 2 Tahun

II. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Program umum dirumuskan dengan maksud agar terarahnya pengembangan dan peningkatan yang berkesinambungan dalam rangka mempersiapkan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkwalitas dan berkemampuan untuk memberikan partisipasi bagi terwujutnya cita-cita pembangunan nasional.



B. Tujuan
Tujuan ditetapkan Program Umum adalah untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan dan dilaksanakan secara bertahap melalui kegiatan dua tahunan

III. LANDASAN IDEOLOGI
Landasan Ideologi : - Pancasila
Landasan Konstitusional : -.UNDANG UNDANG DASAR 1945
- AD/ART IKB-PMPT SE-JAWA DAN BALI
Landasan Operasional : Semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928
Deklarasi Pendirian Organisasi Thn 1985
Permufakatan dalam
keputusan-keputusan tahun 2007

IV. ARAH DAN STRATEGI


A. Arah
Pengembangan dan peningkatan serta kualitas Pelajar dan Mahasiswa Tolikara dilaksanakan dalam rangka:

  1. Memberi nilai tambah pada aspek keimanan dan ketakwaan, mental ideologis, wawasan kebangsaan, kepemimpinan, pengetahuan dan keterampilan, guna pemantapan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekaligus menjawab berbagai permasalahan yang berkembang seperti pemantapan demokrasi lokal, pemerataan memperoleh pendidikan dan hasil-hasilnya, peningkatan kesejahteraan anggota, keadilan hukum, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang menjamin keselamatan, kesehatan produktivitas, estetika dan budaya manusia.
  2. Memaksimalkan Peran Intelaktual pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara yang aktiv, kritis, kreatif dan konstruktif untuk menetukan corak dan masa depan dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional..
  3. Membangun Kebersamaan , Ide, Gagasan dan langka dalam keberagaman visi dan misi , persepsi dan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan nyata yang memungkinkan dapat melaksanakan tugas-tugas partisipasi pembangunan daerah sesuai dengan panggilannya untuk berperan.



B. Strategi
Berdasarkan arah program umum IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali maka sttrategi pelaksanaan program ini disusun sebagai berikut:


a. Strategi Jangka Panjang

  1. Pemantapan iklim pembinaan dan pengembangan intelektualitas pelajar dan mahasiswa pegunungan Tolikara secara bertahap dan berkesinambungan, guna menumbuh komitmen terhadap pengembangan wawasan dan mental yang diwujudkan dalam prilaku , moral, semangat kepeloporan, pembaharuan serta disiplin diri menuju terwujudnya kemandirian
  2. Menumbuhkan dan meningkatkan keberanian moral dalam mengartikulasikan kepetingan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional dan daerah sebagai pengamalan Pancasila disegala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  3. Pengembangan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan dikalangan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Papua pada Umumnya dan khususnya Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara Se-Jawa dan Bali di berbagai bidang kehidupan, dalam rangka memperjuangkan kepentingan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara dengan meminimalkan polarisasi guna mengoptimalkan peran Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara kedepan.
  4. Peningkatan dan pemantapan profesionalisme Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara dalam hubungan antara kelompok paguyuban dan atau hubungan dengan ormas lainya.


b. Strategi Jangka Pendek
Strategi jangka pendek merupakan rangkaian untuk mewujudkan strategi untuk jangka panjang dengan titik berat pada kondisi bangsa dan daerah pada pembangunan jangka panjang ketiga ( Otonomi Daerah ) yang meliputi upaya-upaya sebagai berikut:

  1. Memaksimalkan IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali sebagi wadah yang berhimpun organisasi kemasyarakatan (Sosial ) maupun sebagai mekanisme pengontrolan dalam pembinaan dan pengembangan Intelektualitas Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara, dalam rangka mengoptimalkan fungsi IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali, guna memperoleh kemajuan yang optimal dalam keikutsertaan memantapkan kehidupan masyarakat pelajar dan mahasiswa pegunungan Tolikara.
  2. Memberi dukungan optimal bagi pemantapan Korwil-Korwil yang berhimpun dalam IKB-PMPT, baik dari segi kelembagaan, keanggotaan maupun program, sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi masyarakat.
  3. Meningkatkan kesadaran, disiplin dan tanggung jawab Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara sebagai warga Negara sekaligus sebagai subyek yang ikut berperan aktif memantapkan sistem pembangunan nasional dan mekanisme kerjanya sampai pada daerah .
  4. Membangun hubungan kemitraan dengan pemerintah, lembaga-lembaga swasta serta lembaga-lembaga informal lainnya agar pelaksanaan program dapat terealisir secara terencana, terkoordinir, terpadu, dan lancar sesuai dengan yang diinginkan.



V. POKOK-POKOK GARAPAN STRATEGI
Pokok-pokok program strategis merupakan pokok-pokok acuan bagi prioritas kebijakan-kebijakan IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali masa bakti 2007-2009
Adapun pokok-pokok garapan strategi sebagai berikut:

  1. Pembinaan dan pengembangan wawasan, pemantapan mental ideologis, pemasyarakatan sikap kritis kontruktif dan peningkatan kualitas kepemimpinan melalui proses kaderisasi
  2. Peningkatan kwalitas komunikasi diantara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, organisasi Swadaya Masyarakat ( LSM ) dan antar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara serta paguyuban lainnya .
  3. Peningkatan kepekaan secara kritis-konstruktif terhadap setiap masalah yang berkembang dimasyarakat umumnya dan khususnya pelajar dan mahasiswa Pegunungan Tolikara Se-Jawa dan Bali terutama yang berkaitan dengan pemantapan demokrasi, pemerataan pembangunan, dan hasil-hasil kesejahteraan rakyat ( Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara ) menyangkut pengembangan pendidikan berpola asrama dan pengadaan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Tolikara yang ada di wilayah se-Jawa dan Bali.
  4. Peningkatan sikap kritis-konstruktif terhadap masalah-masalah yang menyangkut hayat hidup serta kepentingan Pelajar dan Mahasiswa pegunungan Tolikara Se-Jawa dan Bali.
  5. Mengantisipasi dan menanggapi secara kritis-kontruktif setiap perkembangan global yang berkaitan dengan proses pembangunan nasional maupun pembangunan lokal terutama pembangunan di Daerah Papua dan khususnya di Daerah Kabupaten Tolikara



VI. POKOK-POKOK PROGRAM UMUM
Untuk memastikan orientasi perumusan program organisasi di setiap jenjang kepengurusan, maka memperhatikan program kerja ini di setiap tingkatan selama satu periode.
Pokok-pokok program umum terdiri dari:

  1. Pemantapan Kwalitas Organisasi
    a. Pengelolaan struktur kelembagaan dan mekanismenya di setiap jenjang.
    b. Optimalisasi personalia kepengurusan serta mekanisme kerja organisasi.
    c. Pemantapan pola hubungan antar Pemerintah , LSM dan organisasi lainya secara efisien dalam mendukung pelaksanaan program kerja.
    d. Penjabaran program kerja dalam seluruh aspek dengan memperhatikan perspektif yang dibentangkan sebagai arah dan rangkaian tindakan yang dirumuskan sebagai strategi.
    e. Penjabaran program kerja dilakukan dalam memperkokoh wawasan kebangsaan, kebersamaan, antara sesama dan dengan masyarakat seluruhnya serta memperkuat idealisme, jiwa kepeloporan dan pembaharuan.
    f. Penjabaran program kerja harus didukung kemampuan optimal pengurus IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali secara individu maupun kelembagaan serta dengan tingkat kemantapan maksimal organisasi kemasyarakatan Pelajar dan Mahasiswa Tolikara dalam segala aspek.
  2. Pemanatapan dan Peningkatan kwalitas Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara dalam rangka untuk menangkal ancaman hukum
    Pemantapan rasa kebangsaan, kebersamaan diwujudkan dengan program yang dapat meningkatkan harkat dam martabat Daerah , pemantapan kebersamaan ini dapat dibangun dengan penciptaan rasa kepemilikan dengan melakukan peran total terhadap berbagai permasalahan yang ada. IKB-PMPT bersama kompenen lainya dapat melakukan berbagai program kajian dan aksi yang diharapkan dapat menghukum bagi yang melanggarnya ( KORUPTOR ) secara social, agar program ini dapat berjalan terarah dan tidak melanggar hukum maka harus melibatkan lembaga bantuan hukum demikian pula dengan Lembaga Swadaya Masyarakat.
  3. Pemantapan dan Peningkatan Partisipasi dalam Pembangunan sebagai upaya mengatasi krisisi kepemimpinan Daerah
    Pemantapan dan Peningkatan diwujudkan dengan cara :
    a. Partisipasi dalam bentuk konsepsi melalui kajian pemikiran dan dialog tentang berbagi aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara secara komprehensif sebagi wujud untuk mengoptimalkan IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali sebagai laboratorium kader Pembangun daerah.
    b. Menumbuhkan dan meningkatkan potensi intelektualitas pelajar dan mahasiswa pegunungan Tolikara dalam rangka mewujudkan Pelajar dan Mahasiswa sebagai Leader for tomorrow
    c. Partisipasi dalam bentuk aksi sebagai wujud keberhimpunan didalam wadah IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali dan sebagi sarana pendidikan, pelatihan dibidang kepemimpinan
    .
  4. Pemantapan dan Peningkatan Ekonomi
    IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali sebagai Sarana Untuk :
    1) Mengembangkan gagasan-gagasan baru yang dilandasai semangat nilai-nilai kejuangan bangsa dan pendiri organisasi ini melalui pengembangan peran IKB-PMPT sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi atau kesejahteran anggota.
    2) Menciptakan kondisi yang kondusif dalam rangka memecahkan masalah-masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara se-Jawa dan Bali dalam berbagai aspek.
    3) Memantapkan kebersamaan yang dinamis , kesetiakawanan dan saling menolong antar sesame Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara yang berhimpun didalam IKB-PMPT .
    4) Mengembangkan komunikasi dalam rangka menjalin pola hubungan antara IKB-PMPT dengan Koorwil, IKB-PMPT dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, IKB-PMPT dengan Lembaga-lembaga donor , serta dengan Lembaga Swadaya lainnya dalam rangka menjalin program-program kemitraan dan bentuk-bentuk kerjasama yang kontruktif.


VII. MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM UMUM
Sesuai dengan arah dan strategi pokok-pokok garapan umum diatas , maka mekanisme pelaksanaan program umum yang terkait erat dengan tindakan pelaksanaan program kerja harus harus memperhatikan :

  1. Program umum ini harus dijabarkan oleh pelaksanaan program dalam seluruh gerak dan tindakan organisasi dengan memperhatikan perspektif yang dibentangkan sebagai arah dan rangkaian yang dirumuskan secara strategis.
  2. Penjabaran program hendaknya dilakukan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan, kebersamaan, solidaritas antara sesama dengan masyarakat seluruhnya, serta mempertebal idealisme, jiwa kepeloporan dan pembaharuan.
  3. Penjabaran program umum ini harus didukung dengan tingkat kemantapan optimal dari segenap pengurus IKB-PMPT termasuk korwil-korwil yang berhimpun dalam segala aspek
  4. Dalam penjabaran program umum menjadi program kerja , hendaknya memperhatikan fungsi IKB-PMPT sebagi wadah pemersatu Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara.
  5. Dalam melaksanakan program kerja , masing-masing tingkat Korwil bertindak sebagai pengkoordinasian dengan melibatkan segenap anggota secara optimal serta potensi yang ada. Dengan memperhatikan karakterisasi yang sesuai dengan mekanisme kerja yang disepakati bersama dalam institusi yang berwenang untuk menetapkan program kerja.





VIII. PENUTUP
Program umum ini, selanjutnya akan dirumuskan secara lebih opersional dalam Rapat Kerja Wilayah Se-Jawa dan Bali ( RAKER ) yang memang dirujukan untuk membahas program kerja secara mendetail. Akhirnya untuk dapat menjabarkan program umum ini menjadi program kerja bermakna yang strategi bagi IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali. Dan tidak terlepas dari peran pengurus IKB-PMPT dan KORWIL secara maksimal.



















lani tawe...............PERSITOLI.......

TURNAMEN PIALA TETAP BUPATI " JHON TABO Cup "


Strategis Pelaksanaan Turnamen Piala Tetap Bupati " JHON TABO".
``````````````````````````````````````````````````````````
P A N I T I A .
Pialah "JHON TABO" akan dilaksanakan di setiap kota studi.. yang akan menjadi panitia adalah setiap koorwil setempat selaku pelaksana panitia Lokal di kota study se-jawa dan bali seperti:
- ketua koorwil kota study Surabaya wilayahnya malang dan madura.
- ketua koorwil kota study bali
- ketua koorwil kota study bandung
- ketua koorwil kota study Jakarta Wilayahnya se- JABOTABEK
- ketua koorwil kota study Jogyakarta wilayahnya, semarang, salah tiga, Solo
P E S E R T A
Peserta yang akan dilibatkan dalam TURNAMEN "Jhon Tabo Cup " adalah seluruh Penguyuban Mahasiswa se-Papua.
S T R A T E G I P E L A K S A N A A N .
- Turnamen ini akan dilaksanakan serentak di setiap kota study masing-masing se- Jawa dan Bali.
- kesebelasan yang lolos 2 besar ( juara 1 dan 2 ) dari setiap kota study akan masuk 4 ( empat ) besar.
- masing-masing kesebelasan yang lolos dari ferivikasi 2 besar di kota study se-jawa dan bali, akan merebut Piala Tetap" JHON TABO Cup " di Kota study Yogyakarta.
M A K S U D D A N T U J U A N .
Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Turnamen Piala Tetap " JHON TABO Cup " ini adalah :
Maksud :
  1. Agar didalam melaksanakan even-even seperti ini dikalangan Mahasiswa maka secara tidak langsung mahasiswa Tolikara dapat memetik Hikmah nya. menambah suatu Pengalaman dan implementasinya dapat di gunakan sebagai kader daerah.
  2. Membuka wacana kepada Publik tetang Peran Aktif PEMDA TK-II Tolikara dalam kegiatan kemahasiswaan (pendidikan) dan Pembangunan SDM Tolikara dan Papua Pada umumnya.
  3. Menumbuhkan rasa memiliki antar Mahasiswa Tolikara se-Jawa dan Bali
  4. Menumbuhkan Nasionalisme antar Pemuda-pemudi se Papua yang berada di kota study se-Jawa dan Bali.

Tujuan :

  1. Meningkatkan kerja sama PEMDA TK_II Tolikara dengan Mahsiswa Tolikara Se-Jawa dan BAli
  2. Mengangkat Nama dan Tokoh serta Pembina ( Founding Father ) sebagai Perintis Pembangunan Kabupaten Tolikara, dan Organisasi IKB-PMTP Se Jawa dan Bali.
  3. Membangun Persatuan dan Kesatuan antar Mahasiswa Papua pada Umumnya dan Khususnya Mahasiswa Tolikara dalam Pembangunan fisik maupun non fisik.
T A N G G A L P E L A K S A N A A N.
Tanggal dan Pelaksanaan akan di sampaikan dalam waktu dekat. untuk kami himbaukan kepada segenap Mahasiswa Papua Yang ada di Se-jawa dan Bali agar dapat mempersiapkan diri untuk membawah TIEM nya Masing-masing dan Khususnya kepada seluruh KOORWIL IKB-PMPT se-Jawa dan Bali, agar dapat menghubungi BPH .
Demikian Atas Himbauan kami.
BPH IKB_PMPT Se - Jawa dan Bali. 2007-2009.

Senin, 20 Agustus 2007

SPIRIT KEBERSAMAAN UNTUK MENDUKUNG


A. MOTTO :
1. Nawi Arigi
2. Kami pejalan kaki yang lamban tapi tidak pernah berjalan mundur.

B. Basis kepemimpinan:
1. Ketaqwaan
Mengajak segenap seluruh anggota IKB-PMPT Se-jawa dan Bali tetap berada pada jalan-Nya.Hal ini tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh anggota IKB-PMPT Se-Jawa dan Bali sebagai tulang punggung gereja dan menjalankan norma-norma yang tertuang dalam agama.

2. Politik
Ada upaya rekonsiliyasi setiap anggota secara kompresif, ditegakannya hak dan kewajiban seluruh anggota IKB-PMPT Se-jawa dan Bali.

3. Sosial
Mengupayakan semangat kekeluargaan, solidaritas social, kesetiakawanan diantara Keluarga Besar Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pegunungn Tolikara Se-Jawa dan Bali.


4. Ekonomi
Mengupayakan kesejahteraan segenap anggota Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara Se-jawa dan Bali, dengan semangat bekerja keras.

C. Prinsip Kepemimpinan:
1. Bekerja keras tanpa keuntungan pribadi atau kelompok.
2. Ucapan dan tindakan sejalan, tidak banyak bicara atau konsep.
3. Seorang pemimpin didepan mampu menjadi teladan, ditengah bisa bekerja sama dan dibelakang bisa memotifasi atau memfasilitasi.
4. Seorang pemimpin harus mau belajar dan mengajar, bisa membimbing dan mengasihi kepada seluruh anggota serta mampu membahur dimana saja bersama anggota

D. Langkah-langkah Umum kedepan :
1. Membangun jaringan kerja sama antara paguyuban atau organisasi social yang lainnya serta bekerja sama dengan Komisi Pendidikan Daerah Tk II Tolikara dan kepada PEMDA TK- II Tolikara sebagai pelindung Organisasi IKB-PMPTP Se-jawa dan Bali, demi kelancaran Oraganisasi dan kesejahteraan anggota.
2. Bekerja keras untuk merekrutment seluruh mahasiswa IKB-PMPT Sejawa dan Bali, dalam pendataan anggota baru maupun anggota lama yang sedang berada di wilayah SeJawa dan Bali.
3. Menjaga hubungan kerja yang professional dan spirit human relation, artinya pimpinan harus memotifasi dan memfasilitasi setiap anggota organisasi untuk berkarya dan berprestasi.
4. Mengelola BPH terbentuk dari korwil-korwil sebagai perpanjangan tangan secara professional, transparan dan akuntable.
5. Menempatkan para pelindung (PEMDA TK-II Tolikara), Perintis, Pendiri dan Pembina sebagai tokoh Founding Father, secara professional seperti: sebagai donator, konsultasi, penasehat dan memayungi ketua BPH.
6. Meningkatkan hubungan tali persaudaraan antar seluruh mahasiswa Papua pada umumnnya dengan berbagai kegiatan nyata seperti; Turnamen, seni dan budaya dan lain-lain.

E. Kebijakan Oprasional :


1. Bidang Kesekertariatan:

Pengadaan kantor sekertariat yang sah sebagai tempat BPH bekerja.
Pengadaan komputerisasi 1 unit.
PendataanSurat masuk dan Surat keluar.
Pendataan anggota IKB-PMPT Se jawa dan Bali.
Pengkaderesasian.

2. Bidang Kebendaharaan :
Mengelola sumber dana yang masuk dari berbagai sumber seperti: bantuan PEMDA, donator dan pihak-pihak yang peduli dengan organisasi IKB-PMPT Se Jawa dan Bali.
Melaporkan dan bertanggung jawab kepada ketua dan anggota IKB-PMPT Se Jawa dan Bali, secara akuntable.
Mengutamakan kepentingan umum .

3. Bidang Litbag :
Sebagai sumber informasi bagi setiap perkembangan kampus di Jawa dan Bali kepada mahasiswa baru maupun masyarakat di daerah.
Mengadakan seminar-seminar ilmiah.
Membuka wacana kepada seluruh anggota Se Jawa dan Bali tentang perubahan atau perkembangan pembangunan di daerah maupun kalangan mahasiswa dalam bentuk informasi.

4. Bidang Olahraga :
Mengadakan kegiatan-kegiatan non extra atau pengembangan pribadi di kalangan IKB-PMPT Se Jawa dan Bali seperti Bola Volly putra/i dan sepak bola.
Mengadakan turnamen sepak bola "JHON TABO CUP"secara global yang melibatkan seluruh mahasiswa Papua pada umumnya yang berada di wilayah Se Jawa dan Bali dan diselenggarakan oleh setiap korwil sebagai panitia local dan panitia umum dilaksanakan serentak di berbagai kota study Se Jawa dan Bali.

5. Bidang Kerohanian :
Mengadakan ibadah Paska di salah satu kota study sesuai dengan rekomendasi ketua BPH bila diperlukan.
Merkomendasikan pembentukan panitia natal Se Jawa dan Bali kepada korwil Yogyakarta.

6. Bidang Humas :
Membuka peluang kerjasama dengan pihak lain seperti : Paguyuban-paguyuban, donator, Pembina dan kepada setiap pihak berkepentingan dan peduli dengan IKB-PMPT Se Jawa dan Bali berada.

7. Bidang Pemberdayaan Wanita :
Mengadakan seminar-seminar tentang gender.
Memsosialisasikan tentang pentingnya peranan perempuan dalam melibatkan diri dari berbagai bidang kepada masyarakat di daerah dan Papua pada umumnya.

8. Bidang Seni dan Budaya :
Pembentukan tim seni dan budaya untuk melestarikan sarana pemberdayaan pengembangan budaya daerah dikalangan public.

F. Flatporm:
Tugas-tugas yang berat tersebut tentu saja tidak bisa dilakukan secara serentak mengingat tidak ada dukungan financial yang memadahi, melainkan harus dilakukan terlebih dahulu peningkatan pendapatan melalui beberapa sumber yaitu : Bantuan Oprasional dari PEMDA TK II Tolikara, donator dan iuran wajib anggota( dari setiap korwil ).

Dalam rangka itu akan ditentukan plafon program yang akan dirancang dalam baberapa tahap Prokegiatan dan waktunya sebagai berikut :

1. Program jangka pendek
Membangun hubungan kerjasama dengan PEMDA TK II Tolikara.
Mendatai segenap anggota dari SD, SMP, SMA/U/K, D1, D2, D3,S1, dan S2.
Mendatai seluruh mahasiswa tugas akhir,KKN, skripsi , dan tesis Se Jawa dan Bali.
Menyampaikan seluruh aspirasi dari seluruh korwil kepada PEMDA TK II Tolikara.
Merekomendasikan pembentukan panitia natal Se Jawa dan Bali kepada korwil Yogyakarta.
Merekomendasikan Kepada seluruh korwil untuk membentuk panitia turnamen sepak bola "JHON TABO CUP" Se Jawa dan Bali.
Pengadaan Kantor Sekretariat setiap korwil Se Jawa dan Bali.
Pengadaan Kantor Sekretariat BPH Pusat Se Jawa dan Bali di Yogyakarta.

2. Program jangka menengah :
Mencari pihak-pihak tertentu sebagai orang tua asuh dalam memberikan bea siswa bagi anggota atau mahasiswa yang berprestasi.
Pengadaan computer disetiap kantor sekertariat korwil Se Jawa dan Bali.
Pelaksannan tournament sepak bola "JHON TABO CUP"

3. Program jangka panjang :
Mengupayakan kesejahteraan anggota dalam bentuk bea siswa oleh PEMDA TK II Tolikara.
Mengupayakan pengadaan asrama di setiap kota study Se Jawa dan Bali.
Mengadakan seminar-seminar ilmiah dan study tour.

G. Penutup.
Spirit, tujuan dan program serta kegiatan ini membutuhkan komitment dan kerja keras oleh seluruh anggota. Oleh karena itu sosok pemimpin sehebat apapun tidak akan mampu melaksanakan semua rancangan tanpa dukungan moril tenaga dan financial oleh seluruh pihak dalam hal ini PEMDA TK II Tolikara sebagai Pembina kelangsungan organisasi ini dan pihak-pihak Donatur yang peduli serta pada seluruh anggota IKB-PMPT Se Jawa dan Bali.
Untuk itu mari kita bergandeng tangan membangun SDM Tolikara yang baik dalam pengkadersasian pemimpin-pemimpin pembangunan masa depan baik didaerah maupun dikalangan mahasiswa Papua pada umumnya dan pada khususnya IKB-PMPT Se Jawa dan Bali yang terampil dan professional.Usaha keras kita semua dan dibarengi doa yang tulus akan mengantarkan kita pada tujuan yang hendak kita capai. Semoga Tuhan Memberkati. Wah …!!!

Yogyakarta 12 juli 2007

Minggu, 19 Agustus 2007

PANDUAN SEDERHANA BAGI PENULIS PEMULA

Ulasan singkat ini diinspirasi oleh “curhat” seorang pembaca Kabar Indonesia yang kuliah S-2 di Amerika. Katanya ingin sekali menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya. Tetapi berkali-kali mencoba menuangkannya di kertas atau di komputer, berkali-kali juga ia “merasa” gagal. Ini hal yang lumrah dan sangat manusiawi. Hampir semua orang mengalami situasi seperti itu. Jadi, bila Anda mengalami hal yang sama, jangan sedih. Anda tidak sendirian.

Tulisan ini ditujukan bagi Anda, penulis pemula atau penulis orang biasa. Memang ia tidak dimaksudkan untuk mengajari Anda hingga tuntas dan menjadi penulis yang diidolakan di mana-mana. Ini sekedar menjadi panduan awal untuk “memecah” kebuntuan saat Anda para pemula mulai duduk dan menuliskan sesuatu. Yang pasti, kemauan membara di dalam dada untuk menuangkan ide di pikiran Anda ke dalam bentuk tulisan, sesederhana apapun ide itu, sudah menjadi modal awal yang paling ampuh dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, saat ada kemauan menulis muncul di hati, silahkan ambil kertas dan pinsil atau pena, atau bagi yang punya komputer silahkan dengan komputer, dan mulailah menulis.

Ketika Anda siap untuk menuangkan tulisan, ingat-ingatlah satu hal: tulisan tidak perlu panjang-panjang belasan paragraf. Dua atau tiga alinea sudah cukup. Pembaca justru lebih senang membaca berita yang singkat-singkat. Yang paling penting adalah mereka mendapat informasi dari bacaannya. Untuk itu, berilah pembaca informasi tentang apa yang ada di pikiran Anda. Umumnya, informasi yang diinginkan seseorang terdiri dari lima unsur, yang disingkat dengan formula 4W+1H. Bila Anda sudah bisa menjawab pertanyaan seputar 4W+1H, maka sukseslah Anda sebagai penulis, setidaknya penulis berita.

Pertama, pertanyaan what atau apa? Peristiwa atau masalah apa yang akan Anda sampaikan ke Pembaca. Sampaikan saja seperti seorang menceritakan kejadian yang dilihatnya. Mungkin dalam 2 atau 3 kalimat sudah cukup.

Kedua, pertanyaan where atau dimana? Dimana peristiwa itu terjadi. Dalam menceritakan tempat kejadian, pasti akan panjang apabila Anda secara detil menunjukkan tempatnya. Semisal di jalan apa, nomor berapa, keadaan tempat itu sepi atau ramai, apa objek yang bisa dijadikan penanda tentang tempat itu, misalnya dekat kantor polisi, gedung tua, perkebunan teh, kaki gunung atau apa saja yang masyarakat banyak tahu.

Ketiga, pertanyaan who atau siapa? Cerita kita tentu akan bersangkut-paut dengan benda, terutama orang, tapi tidak harus. Binatang yang jadi objek berita Anda juga tergolong dalam kriteria siapa. Demikian juga dengan tanaman, atau mungkin objek benda mati, seperti saat menceritakan istana kerajaan, kebun apel, dan lain-lain. Akan tetapi, walaupun yang menjadi objek itu adalah binatang, tumbuhan, dan benda mati, pada akhirnya kita juga perlu menginformasikan siapa orang-orang yang terkait dengan objek cerita Anda.

Keempat, pertanyaan when atau kapan? Lebih detil menceritakan waktu kejadian perkara, tentunya akan lebih baik. Dan lagi akan lebih memperpanjang kalimat-kalimat Anda. Jadi, keakuratan pengingatan “jam tayang” kejadian akan amat membantu Anda dalam menuliskan beritanya. Mungkin akan lebih membantu juga, bila waktu kejadian itu dihubungkan dengan waktu kejadian perkara yang lain. Semisal, kejadiannya hari ini Anda hubungkan dengan kejadian serupa di minggu yang lalu, di tahun lalu, dan seterusnya.

Kelima, pertanyaan how atau bagaimana? Banyak orang mengawinkan pertanyaan bagaimana dengan pertanyaan mengapa (why). Kita sederhanakan dengan mengartikan keduanya dalam satu kriteria saja. Menceritakan suatu kejadian yang dialami sendiri akan lebih mudah daripada menuliskan kejadian yang dialami oleh orang lain. Untuk itu, biasanya perlu bertanya pada orang yang menjadi objek cerita. Di sinilah peran penulis mewawancara sumber berita dibutuhkan. Jika tidak perlu wawancara, maka uraikan saja proses kejadian itu yang Anda ketahui. Kalau proses peristiwanya berdurasi cukup lama, tentunya tulisan Anda menjelaskan “bagaimana” akan menjadi panjang juga. Semakin lengkap akan semakin bagus.

Berikut contoh sebuah berita untuk sekedar jadi panduan para pendatang baru di dunia jurnalistik. Berita ini diurutkan mulai dari pertanyaan apa hingga unsur bagaimana. Anda bisa membolak-baliknya sesuai kebutuhan atau penekanan yang diinginkan. Namun umumnya pembaca ingin menerima informasi tentang “apa” terlebih dahulu, baru kemudian disusul informasi lanjutannya.

------
Judul berita: Perkawinan Massal di Desa Kibarnesia

Perkawinan adalah sesuatu yang diinginkan oleh hampir semua orang. Banyak orang malah ingin cepat-cepat menikah setelah ketemu pasangan atau jodohnya. Mereka berhasrat untuk berkeluarga dan membangun rumah tangga yang bahagia. Demikianlah juga bagi para warga desa Kibarnesia yang melangsungkan pernikahannya beberapa waktu lalu. (Unsur pertama: apa? Jawabannya: perkawinan).

Desa Kibarnesia adalah sebuah desa terpencil. Jauh dari kebisingan perkotaan. Terletak di kaki gunung KabarIndonesia yang jarang sekali dikunjungi masyarakat dari luar. Kota terdekat yang biasanya dikunjungi warga Kibarnesia untuk belanja keperluan sehari-hari adalah Kota Kandonesia. Karena jarang ada kendaraan umum, masyarakat menempuhnya dengan berjalan kaki ke kota yang biasanya membutuhkan waktu lebih dari setengah hari. (Unsur kedua: dimana? Jawabannya: desa Kibarnesia).

Umumnya Pemuda dan Pemudi di desa itu tumbuh bersama sejak masa kanak-kanak. Karena akses masyarakat ke desa itu agak sulit, maka muda-mudi di sana selalu berusaha mendapatkan jodoh dari antara sesama teman sepermainannya. Hal yang unik terjadi ketika mereka yang sebaya tersebut selalu bersepakat untuk menikah bersama-sama. Hari itu, Kanes (21) dan beberapa pasang kawannya melangsungkan pernikahan bersama atau massal. Kanes adalah lelaki bujang yang mempersunting Kirnisia (20), gadis kembang desa teman sekelasnya di sekolah dasar dulu. (Unsur ketiga: siapa? Pemuda-pemudi desa Kibarnesia. Secara khusus adalah Kanes, Kirnisia, dan kawan-kawan.)

Saat itu adalah hari Senin pahing, tanggal 3 Juli 2006, penulis bersama seorang teman berkunjung ke desa ini. Cuaca cerah sepanjang hari. Rupanya di desa itu sedang ada pesta pernikahan bagi pasangan Kanes dan kawan-kawannya. Prosesi perkawinan dimulai dari pagi menjelang siang hari. Malam harinya dilanjutkan dengan acara muda-mudi ala desa Kibarnesia. (Unsur keempat: kapan? Jawabanya: Senin pahing, tanggal 3 Juli 2006, dari pagi hingga malam hari).

Seperti layaknya pesta di tempat lain, kemeriahan juga mewarnai pesta perkawinan massal di desa terpencil itu. Dari pagi, masyarakat berbondong-bondong ke balai desa untuk persiapan prosesi perkawinan beberapa warga muda-mudi mereka. Masyarakat bekerja bergotong-royong dalam menyemarakkan pesta tersebut. Kelompok musik desa juga berpartisipasi sehingga keramaian makin menggema oleh alunan musik pengiring pasangan-pasangan mempelai yang sedang dinikahkan. Kegiatan ini berlangsung sangat meriah hingga larut malam sambil ditemani penganan, makanan dan minuman ala desa Kibarnesia. (Unsur kelima: bagaimana? Jawabannya: gotong royong dan meriah).
-------

Dari contoh di atas, kata-kata kunci yang menjadi jawaban untuk kelima unsur 4W+1H dapat diurutkan sebagai berikut:
1. What? Jawabannya: perkawinan.
2. Where? Jawabannya: di desa Kibarnesia.
3. Who? Jawabannya: Kanes dan Kirnisia.
4. When? Jawabannya: Senin, 3 Juli 2006.
5. How? Jawabannya: gotong-royong dan meriah.

Ketika Anda sudah bisa menyusun pertanyaan dan jawaban seperti ini, maka akan memudahkan dalam menuangkan beritanya dalam bentuk tulisan. Masing-masing pertanyaan tidak harus untuk satu paragraf. Bisa saja 2 pertanyaan dicakup dalam satu paragraf saja. Atau sebaliknya satu pertanyaan dituangkan dalam 2 atau 3 paragraf.

Untuk dunia pendidikan misalnya, Anda dapat mengulas kegiatan yang berlangsung di sekolah Anda. Contoh pertanyaan dapat seperti ini:

Topik atau judul : Pelatihan Ketrampilan Komputer Bagi Guru

1. What? Jawabannya: pelatihan komputer.
2. Where? Jawabannya: di SD Swasta Kibarnesia.
3. Who? Jawabannya: Guru dan Karyawan.
4. When? Jawabannya: Senin – Sabtu, 3 – 8 Juli 2006.
5. How? Jawabannya: praktek langsung menggunakan komputer.
Bagi mereka yang berminat jadi reporter olahraga atau kegiatan sejenis, semisal pementasan kejuaraan seni, lomba nyanyi, dan sebagainya, juga dapat mengikuti formula itu. Sebagai contoh, simak urutan pertanyaan dan jawaban berikut. Perlu diingat bahwa urutan itu boleh bertukar satu sama lain, yang jelas kelima unsurnya termuat dalam tulisan Anda.

Topik atau judul : Lomba Seni Lukis Antar SD di Kota Kandonesia

1. What? Jawabannya: lomba seni lukis.
2. Where? Jawabannya: di kantor walikota.
3. Who? Jawabannya: murid-murid SD.
4. When? Jawabannya: Senin, 3 Juli 2006.
5. How? Jawabannya: menggambar pemandangan menggunakan rumput kering.

Keraguan lain yang sering muncul adalah bahwa kita sering bertanya apakah ide itu layak untuk ditulis atau tidak. Hakekatnya, semua hal bisa ditulis, bagaimanapun sederhananya ide itu. Bila pernah terdengar kalimat ini “anjing gigit orang, bukan berita; orang gigit anjing, itu baru berita.” Maksud utama ungkapan itu adalah, bahwa kejadian yang terjadi berulang-ulang dan sudah biasa dianggap tidak bernilai berita. Walaupun sesungguhnya tidak selamanya benar. Menceritakan kegiatan rutin belajar-mengajar di kelas, tentu tidak menarik. Tetapi jika hari itu kegiatan belajarnya berbeda dari hari-hari lainnya, semisal dilakukan dengan mengunjungi panti jompo, maka ia bernilai berita. Demikianlah juga pada kegiatan bidang lainnya.
Kualitas tulisan akan berangsur meningkat ketika Anda selalu dan selalu tanpa henti menulis ide yang ada di pikiran Anda. Banyak membaca buku dan tulisan orang lain akan sangat membantu meningkatkan daya imajinasi penulisan berikutnya. Perlu juga dilakukan analisa dan kritik sendiri tulisan Anda, benahi disisi-sisi yang terasa masih bisa ditambahkan informasinya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan para Penulis pemula.

Selamat menulis..!!!***


Pentingnya Proses Editing Tulisan Anda

Banyak orang besar, atau yang memiliki potensi untuk menjadi orang besar, mengalami kegagalan bukan karena hambatan dan masalah besar, melainkan terjerembab hanya oleh karena kerikil-kerikil kecil yang mengganjal perjalanan kerja-nya. Demikian juga dalam dunia tulis-menulis. Teramat banyak orang gagal karena masalah-masalah sepele yang luput dari perhatiannya. Tidak terhitung jumlah tulisan, berita, artikel, dan lain sebagainya yang dengan terpaksa “mental” dari meja redaksi surat kabar hanya karena kesalahan dua atau tiga kata yang salah tulis atau salah ketik.

Jangan pernah berpikir bahwa jika tulisan-tulisan yang Anda kirim ke redaksi sebuah surat kabar, majalah, atau penerbit, yang dikembalikan kepada penulisnya melulu karena tulisan Anda itu tidak bermutu. Harus diyakinkan pada diri sendiri bahwa tulisan Anda itu berkualitas tinggi, setidaknya bagi Anda sendiri sebagai pembuatnya. Jika akhirnya ditolak oleh sebuah atau berbagai media massa, biasanya alasan penolakan itu berputar pada: esensi tulisan yang berbeda dengan misi media, dan yang terbanyak adalah karena “kesalahan kecil” salah ketik dan penggunaan kata/bahasa dalam tulisan yang kurang tepat.

Jurnal ilmiah baik nasional dan apalagi internasional lebih “ketat” lagi. Editor jurnal ilmiah internasional mempersyaratkan kesalahan ketik hanya boleh 3 kali dalam sebuah tulisan. Artinya, saat seorang editor membaca tulisan ilmiah Anda dan tiba pada kesalahan ketik yang ke-4, maka dengan segera tulisan tersebut akan dilempar ke tong sampah, tidak perduli apakah substansi tulisan Anda itu penting atau tidak. Bahkan bila teramat pentingpun, tulisan ilmiah itu akan segera dikembalikan kepada Anda untuk diedit, direvisi atau diperbaiki lagi. Dalam kasus terakhir ini, yang pasti kredibilitas tulisan dan penulisnya telah mengalami degradasi dan sulit untuk bersaing dengan tulisan-tulisan ilmiah kiriman penulis lainnya.

Mengedit dapat diartikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan. Proses ini biasanya dilakukan oleh diri sendiri terhadap tulisan sendiri dan oleh editor berbagai media massa – harian, mingguan, tabloid, majalah, dan lain sebagainya. Kegiatan edit-mengedit terlihat sepele sehingga tahap ini sering sekali kita abaikan. Padahal, pengalaman hampir semua penulis besar mengungkapkan bahwa proses editing adalah sebuah tahapan menulis yang menjadi salah satu kunci sukses mereka menjadi penulis ternama. Saya pribadi ingin mengatakan bahwa editing adalah kunci pertama untuk memprediksi apakah seorang penulis bakal sukses atau tidak. Oleh karena itu, dalam setiap kali menulis, saya senantiasa melalukan proses editing minimal 3 kali sebelum sebuah tulisan dikirimkan ke redaksi. Walau sudah demikian ketat-nya saya melakukan editing, masih juga terdapat kesalahan ketik; kesalahan pemenggalan kata, kalimat, dan paragraph; kesalahan tanda baca; dan lain sebagainya.

Ada penulis yang beranggapan bahwa berhubung ada tim editor pada setiap surat kabar atau media massa, sehingga setiap penulis boleh saja mengirimkan tulisannya kepada redaksi sebuah media massa tanpa harus diedit alias masih amat mentah, belum terverifikasi ketepatan kata, tanda baca, pemenggalan kalimat, dan lai-lain. Pendapat ini ada benarnya, tetapi bila Anda terbiasa melakukan editing dan terutama memastikan bahwa tulisan Anda terhindar dari kesalahan-kesalahan redaksional kecil, maka keuntungan itu tidak akan dinikmati oleh orang lain, melainkan oleh diri Anda sendiri. Keuntungan itu antara lain: pesan Anda dapat ditangkap dengan baik oleh editor dan pembaca, disiplin tulis-menulis Anda akan semakin meningkat dan berimbas kepada kharakter kepribadian Anda yang baik dalam menghadapi tugas-tugas lain, dan tulisan Anda akan cepat dimuat atau ditayangkan di media massa sasaran Anda karena sudah “bersih” dari kesalahan-kesalahan redaksional.

Untuk membantu Anda para penulis KabarIndonesia, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mengedit tulisan disesuaikan dengan pengalaman kesalahan editing tulisan-tulisan di KabarIndonesia selama ini. Dalam memahami dan menerapkan ketentuan-ketentuan ini perlu ditunjang oleh keinginan Anda untuk belajar tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Melalui pola ini, Anda bekerja dengan modal berbahasa yang berkualitas tinggi. Lagi, ketentuan-ketentuan di bawah inipun, hanya sekumpulan kecil dari hal-hal yang perlu diketahui, dipahami, dan diterapkan oleh seorang penulis. Mempelajari dan menambahkan dengan ketentuan atau kaidah penulisan yang baik lainnya menjadi tugas kita bersama.

Kesalahan pertama yang sering dan mudah dijumpai adalah kesalahan menempatkan posisi tanda-tanda baca, seperti tanda “titik”, “koma”, “titik dua”, “titik koma”, dan lain-lain. Fungsi titik pada umumnya adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat. Sehingga setiap kalimat yang sudah selesai perlu diberi tanda titik (.). Tanda ini dibuat segera setelah kata yang terakhir pada kalimat itu tanpa diantarai oleh spasi alias menempel pada kata terakhir. Misalnya: “Kucing itu memanjat pohon untuk menangkap burung.”, bukan “Kucing itu memanjat pohon untuk menangkap burung .” Perhatikan tanda titik yang dibuat setelah kata “burung”.

Setelah tanda titik, diharuskan memberikan spasi (jarak antara) untuk memulai kalimat baru. Misalnya: “Kucing itu memanjat pohon untuk menangkap burung. Dia berusaha memanjat dengan mengendap-endap agar tidak terdengar oleh sang burung sasarannya.” Perhatikan dengan seksama tanda titik setelah kata “burung” segera diikuti tanda antara (spasi) sebanyak 1 kali, tidak 2 kali atau lebih. Khusus tanda jarak antara atau spasi ini, perlu diletakan tidak hanya di antara setiap 2 kata, tetapi juga setelah tanda-tanda baca (titik, koma, titik dua, titik koma, tanda seru, tanda tanya, dan lain-lain).

Tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), dan tanda baca yang lain seperti tanda tanya (?), tanda seru (!), diletakkan segera atau menempel pada kata yang mendahuluinya. Misalnya: “Ketiganya adalah Andy, Anna, dan Anggun.” Perhatikan tanda koma yang diletakkan segera tanpa spasi setelah kata Andy, Anna, dan Anggun. Demikian juga dengan tanda-tanda baca lainnya, misalnya (contoh:), (saya;), (mengapa?), (pergilah!) (“dia sedang bepergian”), dan seterusnya. Khusus tanda kurung (…), tanda kurung pembuka diletakkan segera sebelum kata atau menempel pada kata yang akan mengikutinya; dan tanda kurung penutup diletakkan segera sesudah kata yang mendahuluinya. Demikian juga dengan tanda petik (“… ”), tanda petik pembuka ditempelkan pada kata yang akan mengikutinya, sedangkan tanda petik penutup ditempelkan setelah kata yang mendahuluinya. Namun perlu diperhatikan bahwa bila kalimat yang dalam tanda petik itu adalah sebuah kalimat langsung yang diikuti tanda titik, maka tanda baca titik itu harus diletakkan sebelum tanda petik penutup. Misalnya: dia berkata “Kami akan segera ke sana.” Perhatikan tanda titik yang ada di dalam tanda petik.

Kesalahan editing lainnya yang sering sekali muncul dari artikel-artikel penulis, baik penulis pemula maupun profesional adalah “salah ketik”. Seperti sudah saya sebutkan di atas, sayapun tidak terlepas dari kekurang-telitian pengetikan ini. Misalnya, kata “bisa” tertulis “bias”, kata “hukum” menjadi “hukom”, “menganggap” menjadi “mengangap”, dan seterusnya. Kesalahan-kesalahan ketik seperti contoh berikut ini lebih fatal akibatnya karena merubah makna. Oleh sebab itu perlu benar dihindari agar pesan yang ingin Anda sampaikan tidak harus hilang oleh kesalahan ketik. Contohnya: kata “tetapi” menjadi “tetap”, kata “memang” menjadi “menang”, kata “busung” menjadi “burung”, dan lain-lain.

Perlu diingat bahwa dalam melakukan editing, penulis juga perlu memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Contoh kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan spasi di antara suku kata “di” dan kata yang mengikutinya, seperti “di bahas” yang seharusnya “dibahas”, “di rekam” yang mestinya “direkam”, “di balas” seharusnya “dibalas”, dan lain-lain. Satu kunci sederhana untuk menentukan apakah suku kata “di” itu perlu dipisahkan dari kata dasarnya adalah apakah kata setelah “di” itu merupakan kata tempat atau bukan. Misalnya “di sekolah” bukan “disekolah”. Perhatikan bahwa sekolah adalah kata tempat sehingga kata itu dipisahkan dari partikel “di” yang mendahuluinya. Namun akan berbeda jika suku kata “di” itu berfungsi sebagai awalan (prefix), semisal “disekolahkan”, bukan “di sekolahkan”.

Berkenaan dengan komitmen KabarIndonesia yang akan terus-menerus mendukung semua orang menjadi penulis atau pewarta, maka amat wajar jika terdapat banyak sekali tulisan dari para penulisnya yang masih belum sesuai dengan ketentuan tata bahasa Indonesia. Namun demikian, jangan berkecil hati karena semua itu dapat diatasi secara perlahan-lahan, terutama karena dukungan Anda sebagai penulis KabarIndonesia, para pembelajar yang akan terus belajar mengetahui dan memahami tata bahasa kita sendiri, Bahasa Indonesia. Sebab itu, menyempatkan diri mempelajari peraturan ketata-bahasaan Indonesia adalah mutlak bagi seorang penulis KabarIndonesia. Anda boleh saja melakukan kesalahan hari ini, entah salah ketik, entah salah tata bahasa, dan lain-lain, namun satu hal yang tidak boleh terjadi jika kesalahan itu harus terulang pada tulisan Anda berikutnya. Penyesuaian tulisan kita terhadap peraturan kebahasaan diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan kualitas tulisan Anda, tapi juga dalam kerangka membiasakan diri sendiri dan bangsa Indonesia berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.***



-- Koteka^Crew /kotekason--